Bangsa Nomaden atau bangsa pengembara, adalah berbagai
komunitas masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu
tempat ke tempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin,
daripada menetap di suatu tempat. Masyarakat yang berpindah-pindah
tempat tetapi bukan di padang pasir atau daerah bermusim dingin, disebut
sebagai kaum gipsi.
Banyak kebudayaan dahulunya secara tradisional hidup nomaden, akan
tetapi kebiasaan tradisional nomaden tersebut semakin lama semakin
berkurang di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi.
Terdapat tiga macam kehidupan nomaden, yaitu sebagai pemburu-peramu (hunter-gatherers), penggembala (pastoral nomads), dan pengelana (peripatetic nomads). Berburu-meramu adalah metode bertahan hidup yang paling lama bertahan dalam sejarah manusia, dan para pelakunya berpindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan buruan. Para penggembala memelihara ternak dan berpindah ke tempat lain bersama piaraannya, agar tidak membuat suatu ladang penggembalaan habis dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan di mana saja mereka singgah.
Terdapat tiga macam kehidupan nomaden, yaitu sebagai pemburu-peramu (hunter-gatherers), penggembala (pastoral nomads), dan pengelana (peripatetic nomads). Berburu-meramu adalah metode bertahan hidup yang paling lama bertahan dalam sejarah manusia, dan para pelakunya berpindah mengikuti musim tumbuhan liar dan hewan buruan. Para penggembala memelihara ternak dan berpindah ke tempat lain bersama piaraannya, agar tidak membuat suatu ladang penggembalaan habis dan tidak bisa diperbaiki lagi. Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di negara-negara yang telah mengalami industrialisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan di mana saja mereka singgah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar